Senin, 12 April 2010

Makalah Pedagang Asongan

PEDAGANG ASONGAN

ABSTRAK

Di tengah kesulitan krisis ekonomi yang melanda indonesia sekarang ini dimana mencari nafkah semakin sulit tingkat kemiskinan semakin meningkat lapangan pekerjaan menjadi sulit dan pengangguran merajalela. membuat masyarakat harus berfikir bagaimana mempertahankan hidup. Dengan modal yang terbatas dan kemampuan skill yang masih terbilang minim menjadikan banyak orang memilih profesi sebagai pedagang asongan. Hampir di setiap sudut jalan,terotoar,dan bis kota,kita temui pedagang asongan yang berjualan dengan berpagai macam jenis barang dari rokok, permen, air mineral,dll. Survey kami menghasilkan data mereka yang beroprasi sebagai pedagang asongan di kota Depok umumnya masyarakat berpendidikan rendah sampai ada yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali, sehingga menyulitkan mereka untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.


KATA PENGANTAR


Syukur pada tuhan yang maha kuasa kami sampaikan atas terselesaikannya, makalah ini. Bekerja sama dengan teman dalam menyusun makalah ini menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Walaupun dalam menyusun makalah ini kami telah melakukan pengkajian, penelitian dan observasi serta berusaha untuk menyampaikan materi secara lengkap dan terstruktur. Tetapi tentunya setiap karya tidak ada yang benar-benar sempurna sehingga mungkin makalah ini masih terdapat banyak kekurangan atau mungkin teman-teman masih mengalami kesulitan atau masalah setelah mempelajari makalah ini. Maka kami meminta maaf atas kekurangan dan kesalahan tersebut.

Adanya pedagang asongan, disekitar kita merupakan realita yang tidak terelakan pada kehidupan kota saat ini. Keadaan sosial ekonomi masyarakat yang tidak memadai serta pendidikan yang terbatas, membuat seseorang harus bekerja keras dari pinggir jalan, pasar tradisional, depan perkantoran, sampai kota-kota besar seperti Jakarta.

Survey kami menghasilkan bahwa, hampir setiap mereka yang berprofesi sebagai pedang asongan umumnya adalah mereka yang berpendidikan rendah bahkan ada yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Dengan keadaan seperti ini sudah seharusnya pemerintah mencari jalan bagaimana cara menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, atau memberikan pandidikan yang terjangkau unuk masyarakat miskin agar mereka mempunyai skill dan kemampuan yang bisa mereka pergunakan untuk mencari kerja. sehingga jumlah pedagang asongan yang semakin tahun semakin meningkat bisa berkurang.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR


BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang..…..............………………………………………………………….1

2. Ruang Lingkup ……….........………..........................................................................1

3. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................2


BAB II PERMASALAHAN

1. Permasalahan………………………………………………………………………...3



BAB III PEMBAHASAN

1. Kendala ....…….......................……………………………………………………..4

2. Alternatif................................……………………………………………………... 4

3. Perputaran uang sehari……………………………………………………………...5


BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan …….................………………………………………………………. 6

2. Saran ……....................................………………………………………………….7


BAB I

PENDAHULUAN


I. A. Latar Belakang

1. Tidak memiliki modal yang cukup

2. Pendidikan yang terbatas

3. Semakin mahalnya biaya hidup

4. Tingginya angka pengangguran

5. Sulitnya mencari pekerjaan

6. Tidak memiliki keahlian khusus (keterampilan)

7. PHK


Batasan Masalah

Dalam hal ini kami mencoba menjelaskan tentang bagaimana kehidupan pak kodir sebagai pedagang asongan di pasar Depok yang sudah lima tahun bekerja

I. B. Ruang Lingkup

Di tengah kesulitan krisis ekonomi yang melanda indonesia sekarang ini dimana mencari nafkah semakin sulit tingkat kemiskinan semakin meningkat lapangan pekerjaan menjadi sulit dan pengangguran meraja lela. membuat masyarakat harus berfikir bagaimana mempertahankan hidup. Dengan modal yang terbatas dan kemampuan skill yang masih terbilang minim menjadikan banyak orang memilih profesi sebagai pedagang asongan.

Hampir di setiap sudut jalan,terotoar,dan bis kota, kita temui pedagang asongan yang berjualan dengan berpagai macam jenis barang dari rokok, permen, air mineral,dll.

Survey kami menghasilkan data mereka yang beroprasi sebagai pedagang asongan dikota Depok umumnya masyarakat brpendidikan rendah sampai ada yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali,hingga menyulitkan mereka untuk mencari pekerjann yang lebih baik.

Seperti yang kita ketahui kebanyakan para pedagang asongan berjualan disepanjang badan jalan, trotoar, pasar, stasiun, didepan perkantoran, sekolah, dikeramaian dan ditempat-tempat yang paling sering dilalui oleh orang banyak, sehingga mengganggu ketertiban umum khususnya para pengguna jalan dan penumpang umum. Bahkan ada juga yang berkeliling dari rumah-kerumah, karena ditempat itulah cara paling gampang mereka untuk berjualan dan mendapatkan uang. Tidak jarang mereka juga berjualan dengan cara sedikit memaksa , tapi memang berjualan disepanjang jalan atau dipinggiran jalan merupakan tempat yang paling sering dan gampang kita jumpai.


I. C. Maksud & Tujuan

Maksud dan tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui aktivitas dan segala permasalahan yang dihadapi oleh pedagang asongan dan bagai mana cara mengatasinya,agar kami juga merasakan bagaimana menjalani hidup seperti mereka yang serba kekurangan jika dibandingkan dengan kehidupan kami sekarang ini.

Mudah-mudahan setelah kami membuat makalah ini kami bisa lebih mensyukuri kehidupan dan tidak menyia-nyiakannya serta berusaha memberikan yang terbaik kepada keluarga kami kususnya anak dan cucu kami di masa yang akan datang.

Hidup tidak selalu di atas sewaktu –waktu kita pasti akan jatuh ke bawah jika kita tidak mempersiapkan diri maka sulit untuk kita bangkit kembali maka dari itu persiapkan diri kita dari sekarang dan wariskan kepada generasi kita selanjutnya.


BAB II

PERMASALAHAN


Pedagang asongan merupakan salah satu pedagang kecil-kecilan. Pak kodir adalah seorang yang punya keinginan untuk bekerja keras walaupun hanya dengan modal yang kecil tetapi dia berusaha untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya sehari hari. sebagai kepala keluarga pak kodir ingin sekali memberikan kebahagian terhadap keluarganya dia tidak ingin anaknya seperti dia yang hanya sebagai pedagang asongan.

Meskipun hujan dan panas menerpa kota Depok tetapi pak kodir tetep bertahan dalam menjalankan tugasnya sebagai pedagang asongan pak kodir adalah seorang yang menyayangi pekerjaannya walaupun hanya sebagai pedagang asongan karena hanya dengan berdagang asongan pak kodir bisa membiayai pendidikan anak-anaknya.

Dia bekerja keras dari pagi hingga malam hari hanya untuk mendapatkan uang, pendapatan pak kodir juga tidak menentu, keramaian kota Depok dan kondisi cuaca yang menjadi penentu, apabila cuaca panas pak kodir bisa medapatkan uang Rp 30.000/hari namun apabila cuaca hujan pendapatan pak kodir menurun 30-50% terjadi karena sedikit pengunjung yang datang ke kota Depok pada musim hujan


BAB III

PEMBAHASAN



A. Kendala

Kendala yang dihadapi oleh pak kodir yaitu kurangnya modal atau biaya untuk mendirikan usaha lain yag lebih baik bayaknya jumlah pedagang asongan di wilayah pasar lama membuat bang kodir harus bekerja lebih keras lagi.keramaian kota dan faktor cuaca menjadi penetu pendapatan pak kodir, pendapatan pak kodir lebih besar di musim panas di karnakan pengunjung pasar lebih ramai di bandingkan musim hujan dan bayak barang yang tidak terjual akibat rusak terkena air hujan sehingga pak kodir harus mengganti lagi dangan barang yang baru.

B. Alternatif

Untuk menanbah modal pak kodir mengurangi pendapatanya yang tadinya tiga puluh ribu menjadi dua puluh ribu, selain mangkal sewaktu-waktu pak kodir juga berkeliling di pasar dan di jalan-jalan. Pak kodir juga mempersiapkan plastik dan payung jika sewaktu-waktu akan turun hujan.


C. Perputaran Uang Sehari

Modal awal = Rp 120.000

Pendapatan sehari apabila cuaca baik Rp 30.000

Pendapatan sehari apabila cuaca tidak baik Rp 15.000

Modal belanja Pak Kodir tiap hari Rp 70.000


BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan


Dari hasil observasi kami maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Tidak semua masyarakat beruntung didalam menyambung hidup dan mengais rejeki.

2) Hidup tidak selalu di atas jika kita tidak mempersiapkan diri sedini mungkin maka kita akan jatuh.

3) Adanya ikatan secara psikografis antara pedagang asongan dengan jalanan dan pasar tempat mereka berjualan dimana mereka menjalankan profesi ini.

4) Kehidupan sekarang memang sulit tapi apabila di jalankan dengan sungguh-sungguh akan tercapai sesuatu yang kita inginkan.

5) Salut buat para pedagang pedagang asongan walaupun panas matahari, dinginnya hujan menghatam mereka tetap dengan sabar menjalankan profesi mereka.

6) Hidup jangan pernah takut untuk gagal karena kegagalan tersebut bisa menjadi guru untuk pengalaman kita.


Saran & Kritik

Jadikanlah dirimu sebagai lautan yang luas apapun kejadian itu harus di terima gagal dalam perjuangan belum tentu kemunduran. masa depan mu masih panjang janganlah engkau sia-siakan, menangis dan tertawa itu silih berganti, tidak ada orang yang tertawa terus menerus dan tidak ada orang yang menangis terus menerus, maka dari itu menangislah engkau masih muda agar engkau tertawa dimasa tuamu. Juga jangan sekali-kali kau menghilangkan kepercayaan yang telah diberikan orangtua mu karena doa orangtualah yang membantu mu untuk menjadi orang sukses kelak. Bila kau masih diberikan kesempatan menuntut ilmu sampai perguruan tinggi belajarlah dengan serius karena masih banyak orang yang tidak menpunyai kesempatan seperti kita.
























7

Pra Penulisan Karya Ilmiah

Hakekat Kesalahan Pra Penulisan Karya Ilmiah

Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.

Secara ringkasnya berbagai kendala yang saya jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut.

  • salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,

  • salah dalam menyusun struktur pelaporan,

  • salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),

  • salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,

  • penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar,

  • tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),

  • tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).

Observasi Awal


Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
a) Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
b) Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
c) Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

Rumusan Hipotesis Yang Baik

Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yg jelas dan sederhana, Mempunyai landasan teori yang kuat. Dibangun dg teori, pengalaman dan sumber ilmiah yg kuat Menyatakan hubungan antara satu variabel tergantung dengan satu variabel satu atau lebih variabel bebas Memungkinkan diuji secara empiris (operasional) keterukuran variabel dan keterujian korelasi Rumusan harus khas dan menggambarkan variabel-variabel yg Diukur Dikemukakan secara priori. Dinyatakan sebelum penelitian dimulai, sebelum data terkumpul.

Sumber Sumber Masalah Pra Penulisan Karya Ilmiah

Sumber bacaan yang sesuai
Langkah selanjutnya adalah anda mencari bahan bacaan yang sesuai dengan topik tulisan anda yang telah dirangkum dalam bentuk kerangka tulisan. Baca sumber bacaan secara efisien agar anda tidak banyak kehilangan waktu hanya membaca bahan bacaan yang sebenarnya kurang begitu anda perlukan.

Buat intisari-intisari
Sumber-sumber bacaan yang anda peroleh, kemudian dibuat intisarinya, dan ditulis kembali dengan kalimat anda sendiri. Hindari sejauh mungkin anda hanya memindahkan kalimat orang ke dalam tulisan anda. Ini akan sangat merugikan anda sendiri. Sebab, dengan cara itu anda kehilangan kesempatan untuk berlatih membuat kalimat atau alinea dalam suatu tulisan yang utuh. Akibatnya, kreatifitas anda terganggu, yang pada akhirnya anda tidak akan mampu menghasilkan karya ilmiah yang baik. Orisinalitasnya rendah! Malah, cenderung plagiat!
Disini anda dapat menyusun data, fakta atau informasi baru yang anda intisarikan dari bahan bacaan. Data dapat anda sajikan dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi, teks atau kombinasinya.

Susun intisari-intisari
Intisari-intisari yang telah anda buat disusun ke dalam sub-sub judul yang sesuai dalam kerangka tulisan. Intisari tersebut dirangkai sehingga kalimat yang satu saling berkesinambungan. Demikian pula antar alinea harus sinambung. Tempatkan tabel, gambar atau ilustrasi ke dalam sub-sub judul yang sesuai. Jika anda mengalami kesulitan dalam memasukkan data ke dalam sub-sub judul, anda dapat menempatkannya sementara di sub judul yang anda nilai paling mendekati.

Pengolahan data, fakta atau informasi
Pada tahapan ini anda menganalisis intisari yang berupa data, fakta atau informasi. Data dapat anda analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif, bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Atau dapat pula bergantung kepada tujuan dari karya anda. Ada banyak cara untuk menganalisis tulisan ilmiah. Salah satu yang sering digunakan adalah analisis isi atau content analysis. Disini anda menafsirkan dan mengintisarikan suatu tulisan ilmiah. Pada tahap ini anda harus hati-hati menafsirkan sebuah tulisan. Tafsirkan tulisan secara seimbang dan sesuai fakta yang disajikan. Artinya anda harus menganalisis secara obyektif, bebas dari kepentingan anda sendiri alias subyektif. Tafsir dari suatu data mungkin sekali akan berbeda antar satu ilmuwan dengan ilmuwan lainnya. Itulah sebabnya anda dianjurkan untuk membaca sumber primer. Jika dalam menganalisis data anda menggunakan program komputer tertentu, maka sebaiknya anda sebutkan spesifikasinya.
Hasil analisis data tersebut anda jelaskan secara singkat, padat dan akurat pada bagian analisis dan sintesis.
Analisis dan Sintesis (Hasil dan Pembahasan). Pada bagian analisis anda dapat menguraikan permasalahan yang ditemukan. Anda disini dapat membuat perbandingan-perbandingan antara satu sumber bacaan dengan sumber bacaan lainnya. Anda dapat mengulas kelemahan-kelemahan yang anda temukan dalam sumber-sumber bacaan. Anda dapat mengulas pula kelebihan-kelebihan yang anda temukan, dan manfaat yang dapat dipetik dari sumber tulisan yang ada.Hasil perbandingan tersebut kemudian anda satukan menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan utuh (holistik). Cara untuk menganalisis permasalahan dalam sumber bacaan harus ditulis secara singkat dan padat dalam bagian metode penulisan ini. Pada bagian sintesis anda dapat mengemukakan ide atau gagasan baru untuk memecahkan masalah yang anda temukan. Disini anda dapat secara luas memberikan komentar, membahas, atau bentuk lainnya secara argumentatif. Spekulasi mungkin dibolehkan dalam batas-batas tertentu.
Hasil sintesis ini pada dasarnya adalah berupa data, fakta atau informasi, atau ide baru, yang belum pernah ditulis oleh penulis lainnya. Disinilah karya anda. Disinilah intisari karya anda. Jika anda hanya sampai mengumpulkan informasi-informasi saja, maka itu bukanlah suatu karya ilmiah, melainkan hanya suatu kumpulan-kumpulan informasi. Cara untuk menghasilkan ide/gagasan baru tersebut dijelaskan dalam bagian metode penulisan ini.
Bagian analisis dan sintesis merupakan bagian inti tulisan dari sebuah tulisan ilmiah hasil telaah pustaka. Pada bagian ini anda dapat menggunakan pola pikir induktif, deduktif atau kedua-duanya. Mana yang lebih tepat? Bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Bergantung pula kepada pertanyaan tulisan (perumusan masalah), hipotesis (jika ada) dan tujuan anda menulis.

Teknik Perumusan Masalah

1. Penomoran Bab serta subbab

- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.

- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.

II ………. (Judul Bab)

2.1 ………………..(Judul Subbab)

2.2 ………………..(Judul Subbab)

2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)

- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.

- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2. Penomoran Halaman

- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.

- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.

- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel

- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.

- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang aga di bab III.

  1. Penulisan Daftar Pustaka

- Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.

- Ditulis menurut kutipan-kutipan

- Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik

- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.

Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga

- Gelar tidak perlu disebutkan.

- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.

- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.

- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :

Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.

  • Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000

Sumber :

http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/03/pra-penulisan-ilmiah.html

library.gunadarma.ac.id/modules/guideline/skripsi_fe.doc